Perayaan Natal GBI jemaat Bethany Lalow || Mimbar Kristen
– Lukas 2:15-16
“Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita.” Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan.
Setelah malaikat itu meninggalkan mereka, para gembala pun bergegas pergi ke tempat kelahiran Yesus di Betlehem. Mereka tidak mempertanyakan, mengapa seorang Juru Selamat terlahir miskin di kandang ternak? Mengapa tidak lahir di sebuah istana megah dengan upacara penyambutan yang meriah? Para gembala percaya pada perkataan malaikat Tuhan dan segera melakukan apa yang diperintahkan kepada mereka.
Hari ini, seberapa percayanyakah kita terhadap firman Tuhan? Ketika firman berkata, “Kasihilah musuhmu”, apakah Anda taat atau punya pemikiran sendiri seperti, “Kalau saya mengasihi dia, nanti dia malah seenaknya.”? Seberapa taat dan percayanya Anda kepada Tuhan ketika firman mengatakan bahwa Tuhan akan menolong Anda saat Anda tak memiliki jalan keluar (1 Korintus 10:13)? Apakah Anda tetap berpegang pada janji-Nya, bahwa Dia akan selalu menyertai Anda, dalam lembah kekelaman sekalipun (Mazmur 23:4)?
Mari belajar dari sikap para gembala yang percaya pada perkataan malaikat, serta menaati perintah yang berasal dari Tuhan dengan sepenuh hati.
“Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.” – Yohanes 14:15
3. Semangat Meneruskan Kabar Baik
Ketika Anda mendapat sebuah kabar baik, tidakkah Anda ingin membagikannya detik itu juga kepada orang-orang yang paling penting dalam hidup Anda? Bukankah Anda ingin segera menceritakannya kepada orang-orang terdekat, yang Anda hargai, hormati, dan kasihi?
Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka. – Lukas 2:17-18
Ketika para gembala akhirnya melihat bayi Yesus, mereka tak kuasa membendung sukacita. Mereka tak sabar ingin menceritakan apa yang mereka dengar dan lihat kepada orang lain. Mereka ingin kabar baik itu juga didengar oleh semua orang.
Apakah hari ini kita masih semangat menceritakan tentang Sang Juru Selamat yang telah lahir ke dunia, menjadi sama dengan manusia, dan mati untuk menebus dosa-dosa kita? Apakah kita memiliki hati seperti para gembala? Hati yang dipenuhi sukacita, tak sabar meneruskan kabar gembira kepada keluarga, sahabat, kolega, anak-anak, keponakan, bahkan orang tua kita?
Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: “Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!” – Roma 10:15
Ada banyak hal yang kita bisa pelajari dari detik-detik kelahiran Yesus, termasuk dari sejumlah sosok yang terlibat, seperti Yusuf, Maria, dan orang-orang Majus. Kita juga bisa belajar dari para gembala, yang merespon kabar kelahiran Tuhan dengan iman, serta datang kepada-Nya dengan kerendahan hati. Yang terpenting, mereka tidak menyimpan berita sukacita itu untuk diri sendiri, tetapi menyebarkannya kepada banyak orang.
Jika Tuhan sanggup memakai para gembala untuk kemuliaan-Nya, Dia juga bisa memakai Anda untuk menjadi berkat bagi banyak orang. Selamat Natal. Tuhan beserta kita!
Komentar
Posting Komentar